Oksigen
yang melimpah di atmosfer Bumi berasal dari sumber yang sederhana: kehidupan.
Meskipun demikian, cerita lengkapnya sedikit lebih rumit. Begitu organisme
hidup terbentuk, tidak lama sebelum satu bentuk kehidupan menggunakan energi
dari Matahari untuk menyusun molekul hidrokarbon kompleks dari molekul-molekul
air yang telah ada dan karbondioksida. Proses fotosintesis ini tampaknya telah
mulai sejak awal sejarah kehidupan dan menghasilkan oksigen sebagai produk
sampingan.
Secara
kimia oksigen bersifat reaktif, sehingga kira-kira 2 miliar tahun setelah
fotosintesis dimulai, produk sampingan oksigen dengan mudah bereaksi secara
kimia dengan bebatuan di permukaan. Saat bebatuan permukaan sudah jenuh
teroksidasi, oksigen mulai menumpuk di atmosfer. Begitu aksi menumpuk, dua hal
mulai terjadi. Pertama, oksigen yang naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi
terpecah karena foton matahari. Molekul oksigen pecah menghasilkan molekul baru
yang tidak stabil, disebut ozon (O3). Ozon menjadi tidak lebih dari
sekadar keanehan kimia, kecuali untuk kemampuannya menyerap radiasi sinar
ultraviolet. Setelah ozon dalam jumlah yang cukup telah menumpuk di atmosfer
atas, maka ozon berperan sebagai perisai permukaan Bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang mengancam kehidupan. Hal ini membuat kehidupan bisa
berlangsung di atas Bumi dan menghirup oksigen, suatu kombinasi yang
memungkinkan lahirnya bentuk kehidupan baru.[]
No comments:
Post a Comment